IX. TATA TERTIB PERTANDINGAN YUNIOR
A.
Sistem
Pertandingan
1.
Babak
Kualifikasi
Babak Kualifikasi dimainkan dengan menggunakan sistem gugur The Best of Two Super Tie-break Sets. Bila jumlah peserta, kapasitas lapangan
dan waktu yang tersedia tidak
mencukupi, maka dapat menggunakan sistem Pro-Set,
atau Short-Set, atau Deciding Match Tie-break (10 points).
Khusus untuk Babak Kualifikasi Ganda
menggunakan sistim Pro-Set.
2.
Babak
Utama
Babak Utama dimainkan dengan menggunakan sistem gugur The Best of Three Tie-break Sets.
B.
Jadwal
Pertandingan
1.
Pertandingan harus berlangsung
setiap hari secara berturut-turut dan berakhir pada hari Sabtu atau Minggu.
2. Jadwal
Pertandingan Harian ( Order of Play )
a.
Disusun oleh Referee dengan
berkonsultasi dengan Direktur Turnamen
b. Harus
diketahui peserta paling lambat jam 20.00 waktu setempat, semalam sebelum
pertandingan.
c. Ditempatkan
di lapangan pertandingan dan official hotel, dan dipasang/ ditempatkan di
tempat yang mudah dibaca oleh seluruh peserta.
3. Apabila
TDP Yunior mempertandingkan Putra dan Putri, diusahakan agar pertandingan putri
dijadwalkan lebih awal dari pertandingan putra.
4. Urutan
pertandingan bebas, dan dapat disesuaikan dengan kepentingan promosi dan atau
demi kelancaran pertandingan.
5. Setiap
Peserta Babak Utama tidak boleh bertanding lebih dari satu kali di nomor yang
sama kecuali dalam keadaan terpaksa (force majeur).
6. Pertandingan
Ganda, setiap harinya diupayakan dimainkan setelah selesai pertandingan
Tunggal.
C.
B o l a
1.
Penggunaan
Bola
a.
Bola yang digunakan delam setiap
pertandingan (match) paling sedikit 3 (tiga) buah bola dan harus baru.
b. Bola
untuk latihan pemain (practice ball), cukup dengan bola bekas.
2.
Penggantian
Bola
a.
Untuk sistem The Best of Three Tie-break Sets, penggantian bola dila-kukan hanya
bila terjadi 1 set all (rubber set), dan atau pada set terakhir.
b. Untuk
sistem yang lainnya seperti, Pro-Sets,
Short-Sets, Deciding Match Tie-break,
tidak direkomendasikan untuk menganti bola.
D.
Istirahat
Pemain
1.
Tenggang
waktu antara Turnamen.
Bila Referee/Pengawas Pertandingan diberitahu oleh Pemain bahwa ia baru
menyelesaikan pertandingan final suatu TDP perorangan/beregu pada minggu
sebelumnya, Referee/Pengawas Pertandingan dapat memberi waktu istirahat selama
satu hari untuk pertandingan pertamanya (bila ia harus main pada Babak
Kualifikasi). Bila hal ini tidak memungkinkan maka Pemain tersebut akan
dijadwalkan bertanding pada giliran bertanding terakhir untuk pertandingan
pertamanya.
2.
Antara
Babak Kualifikasi dan Babak Utama
Pemain yang lolos Babak Kualifikasi diberi tenggang waktu sedikitnya 12
jam untuk bertanding di Babak Utama.
3.
Tenggang
waktu antara Pertandingan Tunggal dan Ganda.
Apabila seorang Pemain harus menyelesaikan pertandingan nomor tunggal
dan nomor ganda pada hari yang sama , maka ia diberi waktu istirahat dari
pertandingan nomor tunggal ke pertandingan nomor ganda sbb :
a.
Bila bermain kurang dari 1 jam,
istirahat 30 menit
b. Bila
bermain kurang dari 1 jam s/d 11/2 jam, istirahat 1 jam
c.
Bila bermain lebih dari 11/2 jam,
istirahat 11/2 jam.
E.
Cedera (
Injury )
1.
Cedera adalah cedera yang terjadi
selama bertanding dilapangan, termasuk kejang otot. Bila Pemain mengalami
cedera saat bertanding sehingga mengganggu permainannya,maka Pemain tersebut
dapat meminta untuk perawatan cederanya (Medical time-out) selama 3 menit.
Permintaan harus diajukan segera kepada Wasit agar mendapatkan perawatan dari
Dokter Pertandingan. Waktu perawatan 3 menit dihitung sejak dokter atau tim
medis mulai memberikan perawatan.
2.
Pemain diijinkan meminta
perawatan kembali bila mengalami cedera baru pada bagain tubuh yang berbeda :
dengan prosedur yang sama.
3. Setelah mendapat waktu perawatan
cedera selama 3 menit Pemain tersebut masih diperbolehkan mendapat perawatan
lanjutan untuk cedera yang sama sebanyak 2 kali saat pindah tempat selama 90
detik atau istirahat antara set (set break) selama 120 detik.
4. Apabila Dokter/Perawat tidak
segera berada dilapangan, maka waktu perawatan cedera dapat ditunda dan
pertandingan dilanjutkan sampai Dokter/Perawat datang dilapangan dan siap untuk
merawat.
5.
Pemain hanya boleh menerima
perawatan sebanyak 1 kali untuk cedera yang sama dan untuk semua kram dalam
suatu pertandingan.
6. Kondisi
yang tidak dapat menerima Perawatan :
Pemain
tidak dapat menerima perawatan selama pertandingan termasuk pemanasan, sesuai
dengan kondisi kondisi sbb:
a. Setiap
penyakit atau kondisi kesehatan, yang ditetapkan oleh dokter dan atau petugas
medis bahwa tidak akan bertambah baik bila diberikan perawatan.
b. Diderita
sejak sebelum pertandingan atau bukan terjadi pada saat per-tandingan
c.
Pemain yang mengalami Kelelahan
umum (General player fatique).
d. Semua
kondisi yang membutuhkan suntikan, infus atau oksigen, kecuali untuk penderita
penyakit gula (diabetes).
F.
Prosedure
medical time Out.
1.
Selama
pemanasan.
Jika pemain mengalami cedera pada saat pemanasan, pemain dapat menerima
perawatan cedera 3 menit (medical time out) atau perawatan dengan waktu 90
detik (medical treatment) setelah selesai waktu pemanasan. Perawatan cedera 3
menit yang dilakukan pada saat pemanasan maka dinyatakan bahwa pemain tersebut
telah menggunakan kesempatan perawatan cederanya. Apabila setelah menerima
perawatan, pemain tidak dapat melakukan pertandingan maka pertandingan tersebut
tidak boleh dilaksanakan (pemain tersebut dinyaatakan kalah).
2.
Selama
Pertandingan.
Pemain dapat meminta dan menerima perawatan cedera segera setelah cedera
terjadi atau ditunda pada saat istirahat pindah tempat atau istirahat antar
set, atau pada saat dokter tiba dilapangan. Jika pertandingan dihentikan sampai
dokter tiba dilapangan dan perawatan telah selesai dilakukan, pertandigan harus
segera dimulai. Bila penghentian tersebut lebih dari 15 menit, maka akan
dilakukan pemanasan ulang.
Sebagai tambahan :
Wasit dapat menghentikan pertandingan dan memanggil dokter kelapangan
untuk memberikan nasehat kepada pemain bahwa, kelanjutan pertandingan tersebut
akan lebih memperparah kondisi kesehatan pemain. Dalam kasus ini Referee dapat
memutuskan untuk menghentikan pertandingan (pemain tersebut dinyatakan kalah
dengan retired).
G. Ijin ke Kamar Kecil (Toilet Break)
Atas seijin wasit pemain dibolehkan meninggalkan
lapangan untuk kekamar kecil dalam waktu yang wajar.
1. Ijin
kekamar kecil harus diambil pada saat istirahat antar set (set break).
2. Untuk
pertandingan dengan sistem The best of Three, pemain diberikan ijin sebanyak
satu kali. Dalam pertandingan ganda
setiap pasangan iberikan ijin sebanyak 2 kali. Jika salah satu pasangan
meninggalkan lapangan secara bersama-sama, maka dihitung 1kali ijin kekamar
kecil.
3.
Setiap pemain/pasangan yang
meninggalkan lapangan untuk kekamar kecil, dihitung sebagai ijin kekamar kecil
tanpa memperhatikan apakah lawannya telah atau belum mengambil ijin kekamar
kecil.
4.
Setiap ijin kekamar kecil yang
diambil setelah/sedang pemanasan dimulai maka dihitung telah mengambil
kesempatan yang dimiliki untuk ijin ke kamar kecil.
5. Penambahan
ijin kekamar kecil diperkenankan namun akan dihukum dengan pelanggaran waktu
(Point Penalty Schedule) bila pemain tidak siap dalam waktu yang telah
ditetapkan. (120 detik istirahat antar set).
6.
Untuk pemain putri, ijin kekamar
kecil diberikan sebanyak 2 kali dalam satu pertandingan tunggal dan maksimum 2
kali ijin kekamar kecil untuk satu tim dalam satu pertandingan ganda.
Catatan :
Ijin kekamar kecil hanya boleh digunakan untuk buang air besar/buang air
kecil atau ganti pakaian.
Selama Ijin kekamar kecil Pemain tidak diperkenankan untuk mene-rima
petunjuk dari siapapun.
Kekamar kecil hanya dapat dilakukan pada saat set Breaks atau pada saat
diawal set dan diakhir set.
Pelanggaran
ketentuan ini akan dikenakan hukuman pelanggaran kode etik.
Sumber: PP PELTI
Bersambung: PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN DIAKUI PELTI KELOMPOK YUNIOR TAHUN 2018 (Bagian 9)