1. Cedera adalah
cedera yang terjadi selama bertanding dilapangan, termasuk
kejang otot. Bila
Pemain mengalami cedera saat bertanding sehingga
mengganggu
permainannya, maka pemain tersebut dapat meminta untuk
perawatan cederanya
(Medical Time-out) selama 3 menit. Permintaan harus
diajukan segera
kepada Wasit agar mendapatkan perawatan dari Dokter
Pertandingan. Waktu
perawatan 3 menit dihitung sejak dokter atau tim medis
mulai memberikan
perawatan.
2. Pemain diijinkan
meminta perawatan kembali bila mengalami cedera baru
pada bagain tubuh
yang berbeda : dengan prosedur yang sama.
3. Setelah mendapat
waktu perawatan cedera selama 3 menit Pemain tersebut
masih diperbolehkan
mendapat perawatan lanjutan untuk cedera yang sama
sebanyak 2 kali saat
pindah tempat selama 90 detik atau istirahat antara set
(set break) selama
120 detik.
4. Apabila
Dokter/Perawat tidak segera berada dilapangan, maka waktu
perawatan cedera
dapat ditunda dan pertandingan dilanjutkan sampai
Dokter/Perawat datang
dilapangan dan siap untuk merawat.
5. Pemain hanya boleh
menerima perawatan sebanyak 1 kali untuk cedera yang
sama dan untuk semua
kram dalam suatu pertandingan.
6. Kondisi yang tidak
dapat menerima Perawatan :
Pemain tidak dapat
menerima perawatan selama pertandingan termasuk
pemanasan, sesuai
dengan kondisi kondisi sbb:
a. Setiap penyakit
atau kondisi kesehatan, yang ditetapkan oleh dokter dan
atau petugas medis
bahwa tidak akan bertambah baik bila diberikan
perawatan.
b. Diderita sejak
sebelum pertandingan atau bukan terjadi pada saat pertandingan
c. Pemain yang
mengalami kelelahan umum (general player fatique).
d. Semua kondisi yang
membutuhkan suntikan, infus atau oksigen, kecuali
untuk penderita
penyakit gula (diabetes).
I.
Prosedur Medical Time Out.
1.
Selama pemanasan.
Jika pemain mengalami
cedera pada saat pemanasan, pemain dapat menerima
perawatan cedera 3
menit (medical time out) atau perawatan dengan waktu 90
detik (medical
treatment) setelah selesai waktu pemanasan. Perawatan cedera
3 menit yang
dilakukan pada saat pemanasan maka dinyatakan bahwa pemain
tersebut telah
menggunakan kesempatan perawatan cederanya. Apabila
setelah menerima
perawatan, pemain tidak dapat melakukan pertandingan
maka pertandingan
tersebut tidak boleh dilaksanakan (pemain tersebut
dinyatakan kalah).
2.
Selama Pertandingan.
Pemain dapat meminta
dan menerima perawatan cedera segera setelah cedera
terjadi atau ditunda
pada saat istirahat pindah tempat atau istirahat antar set,
atau pada saat dokter
tiba dilapangan. Jika pertandingan dihentikan sampai
dokter tiba
dilapangan dan perawatan telah selesai dilakukan, pertandigan
harus segera dimulai.
Bila penghentian tersebut lebih dari 15 menit, maka
akan dilakukan
pemanasan ulang.
Sebagai
tambahan :
Wasit dapat
menghentikan pertandingan dan memanggil dokter kelapangan
untuk memberikan
nasehat kepada pemain bahwa, kelanjutan pertandingan
tersebut akan lebih
memperparah kondisi kesehatan pemain. Dalam kasus ini
Referee dapat
memutuskan untuk menghentikan pertandingan (pemain
tersebut dinyatakan
kalah dengan retired).
II.
Ijin ke Kamar Kecil (Toilet Break)
1. Atas seijin wasit
pemain dibolehkan meninggalkan lapangan untuk kekamar
kecil dalam waktu
yang wajar.
2. Ijin kekamar kecil
harus diambil pada saat istirahat antar set (set break).
3. Untuk pertandingan
dengan sistem The best of Three, pemain diberikan ijin
sebanyak satu kali.
Dalam pertandingan Ganda setiap pasangan diberikan ijin
sebanyak 2 kali. Jika
salah satu pasangan meninggalkan lapangan secara
bersama-sama, maka
dihitung 1kali ijin kekamar kecil.
4. Setiap
pemain/pasangan yang meninggalkan lapangan untuk kekamar kecil,
dihitung sebagai ijin
kekamar kecil tanpa memperhatikan apakah lawannya
telah atau belum
mengambil ijin kekamar kecil.
5. Setiap ijin
kekamar kecil yang diambil setelah pemanasan dimulai maka
dihitung telah
mengambil kesempatan yang dimiliki untuk ijin ke kamar kecil.
6. Penambahan ijin
kekamar kecil diperkenankan namun akan dihukum dengan
pelanggaran waktu
(Point Penalty Schedule) bila pemain tidak siap dalam
waktu yang telah
ditetapkan. (120 detik istirahat antar set).
7. Untuk pemain
putri, ijin kekamar kecil diberikan sebanyak 2 kali dalam satu
pertandingan Tunggal
dan maksimum 2 kali ijin kekamar kecil untuk satu tim
dalam satu
pertandingan Ganda.
Catatan
:
- Ijin kekamar kecil hanya boleh digunakan untuk buang air besar/buang air kecil atau ganti pakaian.
- Selama Ijin kekamar kecil Pemain tidak diperkenankan untuk menerima petunjuk (coaching) dari siapapun. Pelanggaran ketentuan ini akan dikenakan hukuman pelanggaran kode etik.
Sumber: PP PELTI