![]() |
Dindra Kirana Juara tunggal putri KU 14 Kejurnas RemajaTenis Bantul X tahun2019 |
Pada partai puncak berlabel "final ideal" yang mempertandingkan Rani Rahmasari sebagai seeded kesatu melawan Dindra Kirana yang menempati posisi unggulan kedua, berlangsung cukup alot.
Hingga gim kedelapan, Rani Rahmasari memimpin dengan skor 5-3, namun setelah itu dengan ketekunan serta ditunjang fisik yang baik, Diandra secara perlahan mampu mengejar ketertinggalan dan bahkan menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Disisi lain, fisik dan stamina Rani Rahmasari terlihat mulai mengendor setelah terkuras di pertandingan semifinal yang dihelat beberapa jama sebelumnya. Kondisi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Diandra untuk semakin mendominasi jalannya laga. Walau sempat memberi perlawanan, tetapi akhirnya Rani Rahmasari harus merelakan set pertama dimenangi oleh Diandra dengan skor 7-5.
Di set kedua, Diandra yang sudah menemukan bentuk permainan terbaiknya, tampil semakin aggresive dan tak memberi kesempatan sedikitpun pada Rani Rahmasari untuk mengembangkan permainnya. Alhasil Diandra berhasil mengunci set kedua dengan angka 6-2 untuk sekaligus memastikan gelar juara menjadi miliknya.
Saat dimintai komentar atas kesuksesannya menekuk unggulan pertama dan merengkuh gelar juara nomor tunggal putri kelompok umur 14 tahun, Diandra mengatakan bahwa dirinya cukup konsentrasi dan berusaha untuk tidak membuat kesalahan sendiri.
"Saya hanya fokus dan bermain save dan sesekali menyerang serta berusaha tidak membuat kesalahan sendiri." ucap Dara manis kelahiran 4 Juni 2006 itu.
Sementara secara terpisah Rani Rahmasari mengaku kelelahan setelah berjibaku di babak 4 besar, akan tetapi secara sportif dirinya memuji penampilan Diandra yang dinilainya cukup bagus di pertandingan final tadi.
"Saya capek juga di semifinal terkuras tenaga saya. Tetapi selain itu memang Diandra bermain bagus hari ini." ujar Rani Rahmasari usai bertanding.
Kejutan terjadi di nomor tunggal putra kelompok umur 10 tahun putra, dimana Al- Raffi Pratama asal Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil menaklukkan Faisal Adi P asal Magelang dengan skor 8-3.
Sementara di nomor tunggal putri kelompok umur 10 tahun putri tercipta "all Purworejo Finals" yang mempertemukan Gabrielle Seanna versus Chelsea Alexandra. Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Chelsea dengan angka 8-2.
Gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 12 tahun dimenangi oleh petenis yunior andalan Kabupaten Pati, Diego Armando setelah di laga final mendepak
Rangga Wisnu dari Semarang, 8-4.
Sedangkan petenis tuan rumah, Unza Syifa sukses menjadi kampiun nomor tunggal putri kelompok umur 12 tahun usai mengalahkan petenis Blora, Adyba Ardelia, 8-4.
Di sektor tunggal putra kelompok umur 14 tahun, Andika Rizki dari Pati berhasil menjadi yang terbaik menyusul kemenangan yang dibukukannya pada laga pamungkas atas petenis Kudus, Jefry Ulinnuha. Andika Rizki menang straight set 6-2 dan 6-2.
Petenis dari Kudus lainnya, M Akbar Aidil Fitri melibas Leonard Sungkono asal Purworejo untuk meraih gelar juara nomor tunggal putra kelompok umur 16 tahun putra. M Akbar Aidil Fitri mengandaskan perlawanan Leonard Sungkono lewat pertarungan sengit rubber set yang berakhir dengan skor 63, 46 dan 10-8.
Gelar juara nomor tunggal putri kelompok umur 16 tahun berhasil dibawa pulang oleh petenis asal Pati, Diah Ayu Novita Yosri Saputri yang memetik kemenangan di partai puncak atas petenis tuan rumah, Talitha Ayudya. Diah Ayu harus berjuang keras selama tiga set sebelum memastikan tampil sebagai jawara. Petenis ranking 1 Peringkat Nasional Pelti (PNP) kelompok umur 16 tahun putri itu menang dengan skor 62, 36 dan 10-7.
M Reza Falevi asal Kudus berhasil menjadi juara di nomor tunggal putra kelompok umur 18 tahun setelah menghempaskan petenis Wonogiri, Putra Rakha. M Reza Falevi secara perkasa melumat Putra Rakha dengan kemenangan telak dua set langsung, 6-0 dan 6-0.
Sementara petenis Kudus lainnya, Nadya Daneswara, berhasil menggondol gelar juara nomor tunggal putri kelompok umur 18 tahun. Posisi runner up di kelompok umur tersebut ditempati oleh Aulia Risma asal Purwodadi.
Selaku promotor RemajaTenis, August Ferry Raturandang melihat betapa besar semangat para petenis usia muda sehingga menambah semangatnya agar tiada henti-hentinya mengadakan RemajaTenis di berbagai daerah.
"Saya melihat semangat bertanding petenis usia muda ini. Mereka sadar betapa pentingnya turnamen. Dukungan klub Sukun Kudus, Blora dan Bantul, serta para orang tua mereka sangat menunjang prestasi atlet-atlet muda ini yang datang dari berbagai daerah. Untuk itu RemajaTenis selalu siap hadir mendampingi atlet-atlet kita" ucap August Ferry Raturandang.
Secara terpisah, pelatih dari Kota Semarang, Terry Soegiyanti, mengungkapkan adanya kemungkinan bila kejurnas tenis piala Tugu Muda mengundurkan diri. Belum lagi info yang didapat turnamen KR Open juga mengundurkan diri menjelang HAORNAS.
"Kami selalu mendukung adanya TDP Junior di Jawa Tengah dan DIY" kata Terry Soegiyanti.
"RemajaTenis akan kembali pada bulan November di Bantul dan Blora." imbuh August Ferry Raturandang atau yang kerap disapa Opa AFR itu sebelum mengakhiri keterangan persnya. (arayanaTennis)